Jangan sembunyi.
Ku mohon padamu jangan sembunyi.
Sembunyi dari
apa yang terjadi....
Entah
aku harus mulai darimana. Aku terlalu kacau untuk mengungkapkan semuanya. Aku
terlalu sakit untuk menangisi semuanya.
Hidup
itu arus yang berputar. Apa yang kau tanam di masa lalu, suatu saat akan kau
petik jua di masa yang akan datang pada posisi yang sama, pada tempat yang
sama, pada sakit yang sama.
Rasa
sakit macam apakah yang pernah ku berikan dulu? Mengapa panennya sungguh
berlipat-lipat bahkan di luar dugaan ku? Mengapa Tuhan sungguh membalas sakit
bahkan dengan yang lebih diluar nalar?
Sembunyi
dibalas sembunyi.
Elakan
dibalas elakan.
Kebohongan
dibalas kebohongan.
Praduga
dibalas praduga.
Sakit
diganti sakit empat kali lipat.
Air
mata diganti air mata empat kali lipat.
Hancur
diganti hancur yang tak punya peri kasihan.
Siapa
yang sanggup? Siapa?
Tuhanku.....
Didikan macam apa ini? :”
Bertanya..
Cobalah bertanya pada semua. Disini ku coba untuk bertahan.
Ungkapkan semua
yang ku rasakan..
Aku
tau bukan kau yang menaruh sakit itu. Aku tau.
Aku
tau bukan kau yang membuat hancur aku. Aku tau.
Semuanya
hanya karna perasaanku sendiri. Dia terlalu dalam. Perasaan yang aku buat
sendiri. Semuanya karna kepercayaan ku tinggi. Aku terlalu percaya bahwa
sesuatu yang kau janjikan di masa lalu akan tetap kau pegang, hingga lupa bahwa
hari demi har dunia kita mulai menjauh.
Rasa
ingin bertahan yang membuat ku terjatuh sendiri. Sakit sendiri.
Kau acuhkan aku.
Kau diamkan aku. Kau tinggalkan aku.....
Semuanya
adalah karma. Karma yang dulu hanya ku tau arti katanya, tanpa tau makna
sebenarnya. Semuanya karma, yang sungguh aku rasakan sakitnya.
Aku
tak tau tangisnya dulu seperti apa! Aku tak tau.....
Tapi
Tuhan adil, Dia memberi tau aku, bagaimana sakitnya sahabatku di masa lalu.
Dulu
dia menangis sendiri karna aku! Dulu dia sakit sendiri karna aku! Karna
kebodohan yang aku buat sendiri. Karna kebohongan yang ku buat sendiri.
Dulu
dia ditinggalkan. Kini aku merasakan.
Dia
diacuhkan? Aku juga.
Dia
tak dipedulikan? Sekarang tinggal giliranku yang mencoba hal sama.
Taukah
sayang?
Bersama
barang kenangan darimu aku melewati malam-malam melankolis ini. Disampingku ada
Tuhan yang setia menemani tangis darahku ini.
Ku
lewati semuanya dengan doa koronka bersama rosario tersayang..
Kau
pernah mendengar hal itu? Yang orang-orang katakan bahwa permintaan dalam doa
koronka selalu didengar Tuhan? Pernahkah?
Dan
taukah apa isi permintaan yang selalu ku ucapkan bersama air mata?
“Tuhan,
tunjukanlah apa yang sebenarnya terjadi jauh dalam ketidaktauanku. Namun
dibalik apa nanti yang sesungguhnya terjadi... aku hanya ingin dia bahagia.
Orang yang tak bisa aku bahagiakan.”
Dan
Tuhanku mulai mengungkap tabir ini, potong demi potong. Disaat ada seseorang
yang namanya selalu ada dalam doaku, aku hanya bisa menatap nanar dan tersenyum
melihat duniaku yang sesungguhnya ini. Dunia yang ada dibalik kelopak mataku.
Karna senyum
orang yang aku sayang itu terletak pada orang lain.
Dan karna
kebahagiaan orang yang aku sayang itu adalah saat aku harus melupakannya.
Lumpuhkanlah
ingatanku, hapuskan tentang dia. Hapuskan memoriku tentangnya..
Hilangkanlah
ingatanku, jika itu tentang dia.
Ku ingin ku
lupakannya.
LDS~
Memori kelam pengujung
agustus