Kedatanganmu.
Kedatangan yang berbeda dari sekian ribu kedatangan.
Kedatangan yang begitu utuh.
Dengan segala kebahagiaan.
Mungkin kau merasa tak lengkap.
Mungkin kau rasa kedatangan harus punya pasangan.
Kau pasangkan ia dengan kepergian itu.
Kepergian yang sungguh memeras tangisku.
Kepergianmu.
Kepergian yang masih sama dengan apa yang pernah kau
lakukan.
Atau mungkin berbeda,
karena
luka kedua memang jauh lebih menyakitkan.
Kepergian dengan satu alasan,
yang tak pernah jelas.
Kepergian yang meninggalkan berjuta pertanyaan
yang tanpa
jawaban.
Atau memang kepergian ini memang tak beralasan,
Karena sesederhananya.....
Kau hanya ingin pergi, dari bayang hitam yang tak punya
apa-apa ini.
Bayang hitam ini,
Bayangan yang mengikutimu,
Merangkul saat gelap dirimu...
Bayang hitam yang hanya punya ketulusan untukmu.
Ketulusan yang ditelan takdir dunia,
Ketulusan yang takkan pernah mengalahkan kemenarikan mereka.
Sudahlah, biar ku berlari darimu lagi.
Jangan tanya mengapa, kau tau jawabannya.
Aku mati didekatmu, namun tanpamu.
Aku mati merindukanmu, tanpa hadirmu.
Aku mati menyayangimu,
berlalu melihat permainan ini selesai,
begitu saja.
Dengan aku yang kalah mutlak, dan engkau memenangkan
segalanya.
Dengan segala kesendirian dibalik sosok yang kutunggu,
Dengan engkau yang begitu mudah membuangku.
dari hatimu.
dari fikiranmu.
dari hidupmu.
Aku begitu mati melihat cinta,
hanya serendah urusan menang kalah,
serendah permainan.
Selamat, karna lagi kau yang menang,
Diatas tangisan.
Tangisan orang yang selalu meradang karenamu,
Orang yang terlalu menyayangimu.
Aku.
perempuan gila itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar